
KABAR duka kembali datang dari pejuang devisa. Kini pekerja migran atas nama Tasmi (50) asal Kelurahan Sunyaragi meninggal di Malaysia pada Rabu (9/7). Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati di Cirebon, Sabtu (12/7), mengatakan pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk memastikan jenazah dapat dipulangkan ke Tanah Air.
“Pemkot Cirebon hadir untuk memastikan proses pemulangan berjalan lancar dan memberikan semangat kepada keluarga almarhumah,” katanya.
Proses Komunikasi?
Ia menyebutkan proses komunikasi terus dilakukan dengan KBRI, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), serta pihak rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia yang menjadi tempat jenazah pekerja migran tersebut disemayamkan.
Menurut Farida, pihak keluarga dijadwalkan menerima informasi terbaru mengenai kepulangan jenazah pada Sabtu sore ini, termasuk rencana sambungan video dengan keluarga di Malaysia untuk memastikan identitas jenazah sebelum dipulangkan.
“Alhamdulillah sore ini akan diberikan kabar terbaru. Di sana juga ada dua anggota keluarga yang mendampingi proses pengurusan,” ujarnya.
Keberanian Almarhumah?
Ia mengapresiasi keberanian anak almarhumah, Fuji (21), yang secara mandiri mendatangi Disnaker Kota Cirebon untuk meminta bantuan pemerintah terkait pemulangan jenazah ibunya.
“Anaknya sangat kuat dan punya inisiatif sendiri datang ke dinas. Saya sudah koordinasi langsung dengan Disnaker untuk percepatan proses kepulangan,” katanya.
Awal Merantau?
Ia menuturkan Tasmi diketahui merantau ke Malaysia sejak 2013 dan bekerja sebagai petugas kebersihan serta asisten rumah tangga.
Pekerja migran tersebut, kata dia, terakhir menghubungi keluarga pada akhir Juni 2025 untuk mengeluhkan kondisi kesehatannya.
Pemerintah Hadir?
Farida menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk hadir dalam situasi darurat seperti ini dengan memberikan bantuan awal melalui Disnaker dan Dinas Sosial.
Ia juga mengajak masyarakat menunjukkan solidaritas melalui media sosial dengan seruan publik sebagai bentuk dukungan moral bagi keluarga.
“Kami memberikan fasilitasi awal dan jika diperlukan, membuka kanal solidaritas publik untuk membantu biaya pemulangan jenazah,” ucap Siti Farida Rosmawati. (Ant/P-3)