Anak-anak Gaza Hadapi Bencana Malnutrisi Akibat Serangan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Direktur Rumah Sakit al-Tahrir di Kompleks Medis Nasser di Gaza Selatan, Dr. Ahmed al-Farra telah mengeluarkan peringatan yang mengerikan, yang menggambarkan krisis yang semakin meningkat di Gaza, Palestina. Anak-anak Gaza mengalami tahap malnutrisi yang paling parah.

Al-Farra mengatakan bahwa perawatan medis sangat terhambat, karena kekurangan obat-obatan yang dapat menyelamatkan nyawa dan susu formula.

Mendukung keprihatinan al-Farra, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza merilis sebuah pernyataan yang disertai dengan gambar-gambar yang mengerikan, termasuk salah satunya adalah Osama al-Raqab, seorang anak yang kurus kering yang digambarkan sebagai simbol penderitaan anak-anak di Gaza, karena kurangnya gizi dan air minum yang layak.

“Jalur Gaza mengalami malnutrisi tahap lima, tahap yang paling parah menurut Organisasi Kesehatan Dunia,” kata pernyataan itu, dikutip dari laman Days of Palestina, Jumat (25/4)

Kemenkes Gaza juga memperingatkan konsekuensi yang menghancurkan bagi bayi yang baru lahir, terutama bayi prematur, dengan menyatakan bahwa kurangnya nutrisi yang cukup dan obat-obatan untuk ibu hamil berdampak serius pada bayi yang baru lahir.

Kemenkes Gaza lebih lanjut menggarisbawahi keadaan darurat kemanusiaan, dengan menyatakan, Blokade Israel yang terus berlanjut terhadap pasokan makanan dan obat-obatan menunjukkan bahwa anak-anak di Jalur Gaza menghadapi situasi yang berbahaya dan bencana.