
MELONJAKNYA jumlah pengguna dan volume transaksi kripto terus terjadi di satu tahun terakhir. Opsi melakukan investasi kripto harus dibarengi dengan kehati-hatian, sangat penting memilih platform kripto dengan sistem keamanan dan perlindungan yang solid.
Di samping itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu berhati-hati. Beberapa kiat keamanan akun kripto termasuk mengaktifkan sistem autentikasi dua faktor, menerapkan kode anti-phishing, serta menghindari interaksi dengan pihak tidak dikenal.
Exchange kripto global, OKX membagikan beberapa hal yang disebut harus menjadi acuan sebelum memutuskan melakukan investasi kripto. Beberapa di antaranya adalah dengan memastikan adanya keamanan bertingkat yang disediakan pihak exchange kripto. Exchange kripto adalah platform tempat pengguna bisa membeli, menjual, dan menukar aset kripto dengan mata uang fiat atau aset digital lainnya.
Salah satu yang bisa jadi acuan adalah penggunaan teknologi verifikasi Proof of Reserves (PoR). PoR adalah bukti bahwa sebuah bursa kripto atau platform keuangan memiliki cadangan aset yang cukup untuk menutupi semua dana yang dipegang oleh nasabah, yang diverifikasi melalui audit independen.
"Laporan Proof of Reserves merupakan cara untuk memverifikasi keberadaan dana pengguna. Dengan teknologi kriptografis ini, pengguna OKX dapat mengetahui bahwa dana mereka tersimpan dengan rasio 1:1 dan dapat ditarik kapan pun diperlukan. Keberadaan aset yang sesuai juga menjaga tingkat likuiditas. Hal ini penting agar aktivitas investasi dan trading berjalan lancar. Proof of Reserves kini diintegrasikan sejumlah exchange sebagai bukti komitmen atas perlindungan serta keamanan dana pengguna," bunyi pernyataan resmi dari OKX, Jumat, (4/4).
Berdasarkan laporan PoR ke-29 pada Maret 2025, OKX mencatat ada 24,6 miliar dolar AS dalam aset utama yang disimpan sebagai dana pengguna. Aset-aset utama tersebut di antaranya meliputi BTC (bitcoin), ETH, USDT, serta USDC. Angka tersebut merupakan kenaikan sebesar 11% dibanding tahun lalu.
Selain teknologi Proof of Reserves, juga diterapkan beberapa hal berikut untuk memastikan keamanan platformnya. Mulai dari perpaduan sistem cold dan hot wallet tingkat lanjut, sistem otorisasi transaksi berbasis multi-signature, penggunakan teknologi AI guna mendeteksi ancaman, hingga dana asuransi senilai miliaran dolar untuk menangani skenario darurat. Secara eksternal, juga dilakukan audit berkala dari beberapa firma keamanan mandiri seperti SlowMist, Hacken, dan CertiK. (H-3)