Warhana Siswa Disabilitas Bintara Polri asal Kaltim Mampu Buat Aplikasi Digital

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Siswa penyandang disabilitas Bintara Polri asal Polda Kalimantan Timur, Warhana Nandyu memiliki kemampuan dalam merancang piranti lunak dan web programming yang didapat dan dipelajari sejak duduk di bangku SMK. Kemampuan tersebut membawa Warhana lolos menjadi siswa Bintara Polisi.

Warhana yang memiliki keterbatasan fisik pada tangan kanan itu menceritakan awal mula mengetahui adanya informasi pembukaan anggota Polri disabilitas melalui grup Whatsapp komunitas penyandang disabilitas. Ia mengaku jarang melihat grup sampai suatu hari ia membuka grup tersebut dan mendapati informasi yang membuka jalan mewujudkan cita-citanya.

"Grup itu nyaris ga pernah saya buka. Tapi tahun lalu saya tiba-tiba aja saya iseng buka dan baca. Ternyata ada informasi tentang penerimaan siswa Bintara Polri jalur rekpro untuk penyandang disabilitas dengan kompetensi tertentu. Langsung saya urus semua dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran," ujar Warhana, Minggu (22/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjadi seorang polisi adalah cita-cita Warhana sejak kecil. Ia juga ingin meneruskan cita-cita sang ayah yang pernah mendaftar menjadi Polisi namun gagal saat mengikuti seleksi.

Dukungan untuk menjadi Polisi juga datang dari orangtua dan kakek neneknya. Warhana sempat mengira kesempatan mendaftar polisi sudah tertutup menyadari keterbatasan fisiknya.

"Alhamdulillah tahun ini bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan kesempatan kepada kami penyandang disabilitas bisa mendaftar dan mengikuti Pendidikan seperti orang dengan kondisi fisik normal lainnya. Saya sangat senang sekali," ucapnya.

Warhana bersama temannya saat pandemi COVID-19 pernah merancang sebuah aplikasi. Dia mengungkapkan aplikasi itu dapat mendeteksi pergerakan orang yang terdampak COVID-19 sehingga dapat membantu mengurangi potensi penyebaran virus.

"Waktu Covid-19 saya berdua dengan teman saya merancang aplikasi yang bisa mengetahui pergerakan orang terdampak COVID-19. Aplikasi ini sangat berguna untuk mengurangi potensi penyebaran virus Corona," Imbuh Warhana.

Kini Warhana bersama dengan 295 siswa Bintara Polri asal Polda Kaltim menjalani Pendidikan di SPN Polda Metro Jaya bersama teman-teman barunya dari Jabodetabek. Dia mengaku bangga dan berharap bisa mengemban amanah menjadi polisi yang profesinal.

"Saya menjalani Pendidikan sama seperti dengan teman-teman lain. Pola Pendidikan dan pembinaan di SPN telah mendukung penyandang disabilitas seperti saya agar bisa menyerap semua materi yang diberikan. Saya merasa sama seperti mereka. Saya sangat bangga bisa berlatih dan belajar dengan teman-teman di sini. Saya berharap bisa menjadi polisi yang professional dan bisa menyumbangkan skill saya untuk institusi Polri," harap Warhana.

Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Eka Prastama menyambut gembira inisiatif Polri membuka kesempatan kepada penyandang disabilitas menjadi Polisi. Peluang ini memberi kepercayaan diri kepada mereka yang memiliki keterbatasan untuk bisa bekerja di institusi Polri. Ia berharap sosialisasi terus digencarkan agar semakin menjangkau Masyarakat lebih luas.

"Ini satu komitmen lembaga memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas bekerja di institusi Polri. Yang kedua juga ini bagus untuk melawan stigma diskriminasi bahwa yang selama ini kayaknya susah ini kerja di Polri ternyata terbuka. Ini salah satu hal yang sangat kami apresiasi ya," ujar Eka.

Lebih lanjut Eka berharap Polri terus menyosialisasikan rekrutmen untuk penyandang disabilitas agar bisa lebih menjangkau anak-anak muda penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan dan kualitas.
[08.45, 22/9/2024] Kadek Melda Luxiana: siap bang

(dek/knv)

Read Entire Article