Pulau Air Raja yang Cantik tapi Terpencil di Batam

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX

Batam -

Di Batam, ada sebuah pulau yang cantik tapi terpencil. Namanya pulau Air Raja. Pulau ini menyimpan kisah legenda tersendiri. Seperti apa kisahnya?

Pulau Air Raja adalah salah satu pulau terpencil di kota Batam, kepulauan Riau. Pulau ini termasuk ke dalam wilayah kecamatan Galang dan kelurahan Air Raja.

Di pulau ini, SDN 014 Galang menjadi satu-satunya sekolah untuk jenjang sekolah dasar di pulau tersebut. Guru-guru di sana pun harus menyeberangi lautan demi bisa mencerdaskan calon-calon penerus bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa adanya perahu, mereka tidak akan bisa pergi sekolah. Para siswa dan guru harus menyebrangi lautan selama 30 menit. Keterbatasan transportasi untuk menjangkau sekolah ini menjadi salah satu penyebab minimnya pendidikan berkualitas.

Pada bulan Agustus 2024, PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) akhirnya memberikan perahu sekolah untuk SDN 014 Galang, Batam. Perahu sekolah itu memiliki spesifikasi mesin 15 PK dilengkapi dengan atap supaya siswa dan guru tidak tersiram ombak laut.

"Dengan adanya perahu sekolah bantuan dari PT SMI, diharapkan bisa mengatasi masalah transportasi sekolah anak-anak ataupun guru-guru di SDN 14 Galang, Batam sehingga tidak ada lagi hambatan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah ini. Semoga bantuan ini bisa berumur panjang serta memberikan banyak manfaat untuk masyarakat," ucap Sapuri, Perwakilan PT SMI.

Legenda Situs Perigi Air Raja

Keberadaan pulau ini tak bisa dilepaskan dari Situs Perigi Air Raja dan legenda di baliknya. Konon, sumber mata air itu punya khasiat tersendiri.

Di Pulau Air Raja, terdapat situs Perigi Air Raja. Dari situs itulah asal usul nama pulau ini berasal.

Alkisah, pada zaman dahulu, di masa pemerintahan Datuk Raja Munsang Arafah, rombongan Kerajaan Bintan berlayar menggunakan perahu Lancang Kuning ke Johor, Malaysia.

Rombongan kerajaan itu terdiri atas lima raja, 30 pengawal dan dua cucu kembar Datuk Raja Munsang Arafah. Di tengah perjalanan, perahu mereka dihantam badai besar, sehingga terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni.

Setelah tiga hari tiga malam terdampar, rombongan itu mulai kehabisan perbekalan. Mereka mencari sumber mata air ke seluruh penjuru pulau, namun setetes air pun tidak mereka temukan.

Kelima raja itu akhirnya berdoa kepada Tuhan untuk meminta pertolongan. Datuk Raja Munsang Arafah lalu memahat sebuah batu. Tiba-tiba saja, air mengalir dari batu yang dipahatnya.

Sang raja akhirnya membuat dua perigi yang diberi nama sesuai dengan cucunya, yaitu Putri Srikandi yang terletak di sebelah kiri dan Putri Cahaya Nilam di sisi kanan.

Datuk Raja Munsang Arafah beserta keluarga akhirnya tinggal di pulau ini sampai akhir hayat. Menurut warga setempat, air di perigi itu tidak akan pernah habis meski musim kemarau sekalipun.

Mata air dari perigi itu pun dipercaya berkhasiat dan bisa membuat panjang umur. Tak heran jika banyak wisatawan yang datang ke pulau Air Raja hanya untuk minum dan membawa pulang air dari perigi tersebut.


(wsw/msl)

Read Entire Article