Pengamat Maritim Nilai PIS Jadi Penggerak Industri Maritim Indonesia

1 week ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pengamat maritim Indonesia dari Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai PT Pertamina International Shipping (PIS) merupakan salah satu penggerak industri maritim Indonesia. Hal ini menurutnya didasari kontribusi signifikan PIS dalam mengangkut 1,6 miliar liter BBM, LPG dan minyak mentah guna menjaga ketahanan energi nasional.

"Tanpa andil PIS dalam distribusi BBM nasional, masyarakat akan menghadapi kesulitan besar dalam menjalankan kegiatan ekonomi. BBM adalah bahan bakar penting bagi industri, transportasi, serta kehidupan sehari-hari. Tanpa pasokan yang stabil, aktivitas ekonomi nasional dapat terganggu," ujar Capt. Hakeng dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (11/9/2024).

Lebih jauh, kata Capt Hakeng, PIS punya peran penting dalam memajukan kapabilitas pelaut Indonesia agar mampu bersaing di pasar global. Dengan 20 ribu calls kapal per tahun, dan setiap kapal melibatkan rata-rata 15 kru, PIS disebut menciptakan lapangan kerja bagi lebih 7 ribu orang setiap tahun.

"Kontribusi ini sangat signifikan dalam menggerakkan sektor maritim Indonesia, memperkuat ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan SDM maritim," pungkas Capt. Hakeng.

Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa (dok.ist) Foto: Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa (dok.ist)

"Ini menunjukkan bagaimana PIS memberikan dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan SDM pelaut Indonesia dan menciptakan kesempatan kerja yang luas di sektor pelayaran," tambah Capt. Hakeng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, PIS mengelola 330 kapal dengan sekitar 4.950 kru serta 453 kapal support yang melibatkan 2.265 kru tambahan.Di panggung internasional, Capt. Hakeng menyoroti pentingnya ekspansi global PIS yang membawa nama baik Indonesia di dunia internasional.

"Kapal-kapal berbendera Indonesia yang berlayar di perairan internasional membawa citra positif Indonesia. Penggunaan nama-nama pulau di Indonesia untuk kapal PIS bukan hanya langkah simbolis, tetapi juga langkah strategis dalam mempromosikan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia," tuturnya.

(dwia/dwia)

Read Entire Article