
Atlet Sulawesi Selatan (Sulsel) masih belum mendapatkan haknya terkait bonus usai meraih medali di PON 2024 Aceh-Sumut. Sempat dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian, mereka kini mendapat informasi bahwa bonusnya dipotong.
Atlet karate peraih medali emas, Nur Rizka, menerangkan situasi yang ada. Awalnya, ia dan rekan-rekannya protes di media sosial, hingga akun pribadi Rizka diblok oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Kemudian, mereka mengadu kepada DPRD Sulsel. Tak lama berselang, sejumlah atlet diundang ke acara ANTIMAGER, sebuah acara olahraga bersama masyarakat yang digagas oleh gubernur.
Di sana, para atlet diberi bonus secara simbolis. Namun, menurut Rizka, jumlahnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan sebelum PON.

"Simbolis dan belum ditransfer. Kalau cairnya, pada saat RDP di DPRD kemarin, Kadispora Suherman bilang bahwa secepatnya dalam bulan Juli. Semuanya tetap terima bonus, hanya ini [ANTIMAGER] bukan undangan resmi untuk pertemuan antargubernur Sulsel, atlet, pelatih, dan ofisial," terangnya kepada kumparan.
Informasi yang para atlet dapatkan soal nominal bonus PON 2024 adalah lebih rendah dari PON Papua. Menurut Rizka, rinciannya sebagai berikut:
Individu
Emas: Rp 150 juta
Perak: Rp 100 juta
Perunggu: Rp 50 juta
Beregu
Emas: Rp 60 juta
Perak: Rp 30 juta
Perunggu: Rp 20 juta
Pelatih
Emas: Rp 22 juta
Perak: Rp 10 juta
Perunggu: Rp 7,5 juta

Hal ini membuat para atlet Sulsel berinisiatif mendatangi rumah jabatan (rujab) Gubernur Sulsel usai acara ANTIMAGER. Namun, Rizka mengatakan bahwa mereka dibilang terlau berisik karena protes di medsos.
"Pada saat beliau turun di panggung, kami menunggu di depan rujab. kami bilang di situ mempertanyakan soal bonus dan lain-lain kepada beliau, kenapa angkanya menurun, sedangkan kemarin itu di RDP sudah dibicarakan mengenai bonus, sama dengan PON Papua 2021. Beliau hanya bilang, 'Kalian terlalu ribut di sosmed'," terang Rizka.
"Ada obrolan lain menjelaskan bahwa dananya hanya cukup begitu. kalaupun naik, belum tentu ada, tapi dana yang ready Rp 6,75 miliar sekarang dan akan dibayarkan segera, dalam waktu dekat," tambahnya.
Para atlet tidak puas dengan hal itu. Rizka mengaku siap berdemo dengan teman-teman atlet yang lain.
"Kami kembali melihat respons dari gubernur ataupun kadispora terkait bonus yang cair, apakah beliau tetap dengan bonus yang dipotong itu atau tidak. Jika tetap dengan keputusan bonus ini, kami akan mengadakan demonstrasi," tandas Rizka.