Minta Kekasih Ceraikan Istri Sah, Biduan di Lubuklinggau Tewas Dibunuh Pacar

Biduan bernama Rika Sartika (33 tahun), ditemukan tewas di kontrakannya Jalan Teladan, Kelurahan Bandung Kiri, Kota Lubuklinggau. Belakangan diketahui korban dibunuh oleh pacarnya sendiri yakni Tatang Suhendra (26 tahun).

Informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh temannya yang datang ke kontrakan dan mendapati korban tergeletak tak bernyawa dengan leher terikat tali pada 8 April 2025.

Keluarga korban yang merasa janggal dengan kematian tersebut lantas melapor ke polisi untuk selanjutnya dilakukan visum dan autopsi pada jenazah korban. Hingga akhirnya didapati sejumlah tanda kekerasan dan polisi menyimpulkan Rika menjadi korban pembunuhan.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya mengamankan Tatang, seorang pria beristri sekaligus orang yang menjalin asmara dengan korban.

Di hadapan petugas kepolisian, Tatang mengaku nekat membunuh korban karena emosi. Di mana, ia sebelumnya sudah 2 hari menginap di kontrakan korban.

Saat itu, mereka sempat terlibat cekcok mulut karena korban memintanya untuk menceraikan istri sahnya yang berada di Musi Rawas.

"Saya katakan kalau saya tidak mau (menceraikan istri sah), dan hal itu membuat saya emosi," katanya.

Tatang mengaku sempat menghindar dari pertengkaran itu dan pergi ke dapur. Namun, saat itu ia menemukan tali jemuran hingga muncul niat jahat untuk menghabisi nyawa korban.

"Saya cekik hingga korban tak bernyawa, lalu mengikat lehernya dengan tali agar seolah-olah gantung diri," katanya.

Setelah itu, Tatang mengambil semua perhiasan korban seperti cincin dan gelang emas, serta ponsel milik korban kemudian melarikan diri.

Kasatreskrim Polres Lubuklinggau, AKP M. Kurniawan Azwar, mengatakan Tatang ditangkap petugas di tempat persembunyiannya di Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas.

"Pelaku sengaja membunuh kekasihnya berawal dari cekcok antar kekasih serta keinginan untuk kuasai barang korban, “ katanya.

Menurutnya, Tatang saat ini masih menjalani pemeriksaan guna proses hukum lebih lanjut. Selain itu, polisi juga mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan konflik secara bijak dan menghindari tindakan kekerasan.