REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Ratusan anjing militer Israel dilaporkan berasal dari perusahaan Belanda. Euro Med Human Right Monitor mengungkapkan, anjing-anjing tersebut digunakan untuk meneror dan menyerang warga Palestina yang dijajah.
Belanda terus mengekspor anjing militer ke tentara Israel dan badan keamanan lainnya di wilayah tersebut, meskipun anjing-anjing tersebut digunakan sebagai alat penyiksaan dan teror sistematis terhadap warga Palestina. Anjing-anjing ini dikerahkan sebagai bagian dari upaya militer zionis untuk merendahkan martabat warga Palestina dan menghapus keberadaan mereka, dilansir dari laman euromedmonitor.org yang memuat laporan tersebut pada Jumat (11/4/2025)
Menurut Pusat Penelitian Perusahaan Multinasional (SOMO), perusahaan-perusahaan Belanda memperoleh sertifikat veteriner untuk mengekspor 110 anjing ke Israel antara Oktober 2023 dan Februari 2025. Dari anjing-anjing tersebut, seratus ekor anjing dialokasikan ke perusahaan Four Winds K9, sebuah pusat pelatihan anjing yang berbasis di desa Geffen, Belanda. SOMO menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki rekam jejak yang panjang dalam mengekspor anjing ke Israel.
Pengacara Belanda Liesbeth Zegveld pernah mengajukan gugatan hukum terhadap Four Winds K9 pada tahun 2017. Dokumen yang bocor kemudian mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan dan Kehakiman Israel campur tangan untuk membela perusahaan tersebut. Israel diketahui memberikan dukungan hukum melalui firma hukum Belanda dalam upaya untuk melindunginya dari akuntabilitas karena membantu kejahatan Israel.
Koordinasi erat antara lembaga negara Israel, badan hukum Belanda, dan Four Winds K9 ini menggambarkan jaringan lintas negara dari keterlibatan yang disengaja yang secara aktif memicu mesin pembunuhan dan penindasan Israel. Pengaturan tersebut memastikan pasokan anjing militer yang berkelanjutan ke unit-unit yang secara langsung terlibat dalam pelanggaran serius hukum internasional.