
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan harapan besar terhadap organisasi Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) dalam menjaga soliditas dan memperkuat akar massa partai. Hal ini disampaikan Bahlil usai menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-12 dan HUT ke-65 Soksi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Ia menilai Soksi memiliki peran historis dalam perjalanan Partai Golkar, bahkan menjadi bagian dari pendirinya.
“Soksi adalah organisasi besar yang merupakan anak dari Partai Golkar dan Soksi ini mempunyai sejarah yang luar biasa karena salah satu pendiri Partai Golkar adalah Soksi,” ujarnya.

Soal Kriteria Ketua Umum Soksi dan Konsolidasi hingga Daerah
Terkait agenda Munas, Bahlil berharap Soksi tidak hanya melakukan pemilihan kepemimpinan di tingkat pusat, tetapi juga memperluas konsolidasi hingga akar rumput.
“Harapan kita Soksi Munas kali ini tidak hanya melakukan Munas di tingkat pusat tapi konsolidasi di tingkat kabupaten kota provinsi, dan bisa masuk penetrasi pada karyawan-karyawan ya, basis-basis massa,” ucapnya.
Ia juga menyinggung kriteria calon Ketua Umum Soksi ke depan.
“Yang memahami Soksi dan bergerak cepat. Tadi Pak Ketum Bang Supit (Ahmadi Noor Supit) bilang bahwa yang muda yang cepat, nah saya mungkin setuju aja lah sama Pak Supit karena Pak Supit yang tau, Soksi kan Pak Supit, apa yang diputuskan oleh forum dan Ketum Pak Supit saya ikut,” kata Bahlil.
Sempat Singgung Misbakhun, Tegaskan Pentingnya Kesolidan
Saat ditanya soal soliditas internal Golkar dan spekulasi pencalonan Misbakhun sebagai Ketum Soksi, Bahlil menjawab santai soal syarat kepemimpinan.
“Ya kalau persoalan calon kan bisa siapa saja boleh, dan tidak terbatas kan, yang penting dia kader Soksi bukan kader MKGR, bukan kader Kosgoro. Kader Soksi yang memenuhi syarat silakan, bagi saya enggak ada masalah,” ujarnya.
Saat ditanyai penyebutan nama Misbakhun, Bahlil menyebut itu spontanitas saja. Kebetulan, ia melihat wajah Misbakhun saat berpidato.
“Bagi saya tadi saya lihat wajahnya Pak Misbakhun aja di situ jadi saya bilang Pak Misbakhun mungkin salah satu calon, tapi tanya dia saja ya, saya boleh kan menerka-nerka, tapi belum pasti," ucap Bahlil.
Menurut Bahlil, soliditas organisasi menjadi kunci utama untuk menjaga kekuatan partai.
“Enggak ada partai hebat yang bisa survive dan meningkatkan prestasi kerjanya tanpa kesolidan. Jadi solid dalam struktur, solid dalam organisasi sayap, Asta Karya. Di Golkar itu kan ada Asta Karya, harus semua solid dan solid juga antar kader, tidak boleh junior jalan sendiri, tidak boleh juga senior jalan sendiri, harus ada kombinasi dan kerja sama yang baik,” kata dia.
Ketika ditanya soal kondisi internal Partai Golkar saat ini, Bahlil menjawab dengan nada optimistis.
“Kalau nilai angka paling tinggi berapa persen? 100 atau 200? Di atas itu lah kira-kira ya. Oke ya? Kalau 100 persen sah, di atas itu lah kira-kira ya,” pungkasnya.