Analisis BMKG Soal Gempa M 4,9 Bandung: Akibat Sesar Garsela

1 day ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,0 kemudian diperbarui menjadi M 4,9. BMKG menjelaskan bahwa gempa ini akibat aktivitas Sesar Garsela.

Analisis ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Dia menjelaskan bahwa gempa ini termasuk gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa gempa ini dirasakan hingga daerah Majalaya hingga Garut. Skala intensitas gempa juga beragam.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),

"Daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)," lanjutnya.

Adapun hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, tercatat hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,1.

(rdp/dhn)

Read Entire Article