
Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mengapresiasi upaya Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025. Terlebih adanya laporan kasus kasus infeksi virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang terjadi di Arab Saudi saat ini.
Karena itu, pihaknya senantiasa mendorong kedua kementerian tersebut untuk meningkatkan serta berkoordinasi aktif dengan otoritas kesehatan Arab Saudi untuk mendapatkan informasi terbaru dan akurat mengenai penyebaran virus ini.
“Kemudian juga memastikan pelayanan kesehatan bagi jemaah di Saudi berjalan optimal. Ini termasuk ketersediaan tenaga medis yang memadai, obat-obatan, serta fasilitas penanganan jika ada jemaah yang sakit. Perlu juga diperketat skrining kesehatan jemaah, baik saat di asrama haji maupun setibanya di Saudi, serta memperkuat tim gerak cepat di lapangan,” ujar Abdul Fikri Faqih di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Selanjutnya, ia menekankan agar Pemerintah gencar memberikan edukasi kepada jemaah secara berkelanjutan mengenai gejala MERS, khususnya mengenai cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan spesifik yang harus dilakukan selama di Tanah Suci.

“Informasi ini harus disampaikan melalui berbagai kanal, baik lisan oleh para pembimbing, melalui materi cetak, maupun media digital. Selain itu juga siapkan langkah mitigasi yang jelas dan siap dijalankan jika ditemukan kasus suspek atau konfirmasi di kalangan jemaah haji Indonesia,” jelas Politisi Fraksi PKS ini.
“Kami yakin Kemenag dan Kemenkes bekerja keras untuk melindungi jemaah kita. Kami di Timwas Haji akan terus mengawasi dan memberikan masukan demi kelancaran dan keselamatan ibadah seluruh jemaah haji Indonesia,” kata dia.
Calon Jemaah Haji Harus Pelajari Betul Protokol Kesehatan
Sejumlah laporan menyebutkan munculnya kasus infeksi virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang terjadi di Arab Saudi saat ini. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak sembilan kasus MERS-CoV terkonfirmasi di Arab Saudi selama periode 1 Maret hingga 21 April 2025.
Sebagian besar kasus ditemukan di Riyadh, yakni sebanyak 8 kasus. Sementara satu kasus lainnya terdeteksi di wilayah Hail. Dari jumlah tersebut, dua pasien dilaporkan meninggal dunia.
Lebih lanjut, Abdul mengimbau bagi jemaah haji yang belum berangkat, agar senantiasa menjaga kondisi kesehatan tetap prima.
“Lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap, lengkapi imunisasi yang diwajibkan, dan perbanyak istirahat serta konsumsi makanan bergizi. Bekali diri dengan pengetahuan dasar tentang protokol kesehatan di Saudi,” ujarnya.
Sementara itu, bagi jemaah calon haji yang sudah berada di Saudi, ia mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan dan disiplin diri dalam menjaga kebersihan. Selain itu, perlu pula sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas.
“Gunakan masker, khususnya di area keramaian seperti Masjidil Haram dan Nabawi, serta saat berada di bus atau area Mina dan Arafah. Hindari kontak langsung dengan orang yang tampak sakit dan juga hewan ternak, terutama unta. Pastikan asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi. Jika merasa kurang sehat, segera laporkan kepada petugas kesehatan kloter atau sektor. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ikhtiar kita sebagai hamba Allah,” kata dia.