8 Strategi PLN Tekan Emisi Karbon

2 days ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta - PT PLN (Persero) melakukan sejumlah langkah untuk mendukung tercapainya net zero emission (NZE) di tahun 2060. Ada 8 langkah yang dilakukan PLN untuk mencapai target tersebut.

Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar menyebut, langkah pertama yang dilakukan adalah pembatalan 13.300 megawatt (GW) PLTU baru yang direncanakan dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) sebelumnya yakni untuk periode 2019-2028. Langkah itu akan memangkas emisi 1,8 miliar ton CO2.

Kedua membatalkan power purchase agreements (PPA) atau perjanjian jual beli listrik untuk 1.400 MW.

"Sudah power purchase agreement perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN tapi belum dibangun, langsung kita rem, teman-teman setop dulu. Sehingga pembatalan PPA 1.400 MW PLTU itu ada di dalam RUPTL 2021-2030 dan itu merupakan sinyal kuat bahwa kita memang komit untuk mengurangi emisi," katanya di Sarinah, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Ketiga, pihaknya berencana mengganti PLTU 1.100 MW yang sudah beroperasi dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Keempat, mengganti PLTU 800MW yang sudah operasi dengan pembangkit gas.

Kelima, mendorong pemanfaatan biomassa untuk campuran batu bara sebagai bahan bakar PLTU atau co-firing.

"Itu kita melakukan co-firing pada 46 PLTU dan nanti ini akan menjadi 52 PLTU 2025," terangnya.

Keenam, pihaknya mendorong dieselisasi. Pihaknya berencana mengganti pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan energi baru terbarukan.

"Kita pertama ada lebih dari 90 lokasi terpencil yang dieselnya dimatikan diganti dengan pembangkit EBT," ujarnya.

Ketujuh, PLN mendorong pelaksanaan perdagangan karbon atau carbon trading. Terakhir, PLN akan mengembangkan pembangkit EBT secara besar-besaran.

"Dan yang terakhir ini gongnya kita mengembangkan secara besar-besaran pembangkit EBT minimal 21 gigawatt dalam RUPTL yang paling hijau," terangnya.

(acd/kil)

Read Entire Article